
Kaori berjalan menyusuri jalan menuju ke perpustakaan universitasnya, dia menonaktifkan ponselnya dengan maksud menghindari Naoki. Perpustakaan saat itu terlihat sepi, hanya bebrapa orang saja yang terlihat. Satu jam berlalu tanpa ada gangguan dari Naoki, saat itu keadaan terasa sangat tenang, angin di luar gedung perpustakaan yang berhembus menerpa dahan pohon yang membuat daunnya bergerak dan menimbulkan suara yang sangat menenangkan pikiran. “Apa sebaiknya aku memutuskan hubungan dengan Naoki ? Aku tidak bisa menerima sikapnya sekarang ini padaku...” pikirnya. Kaori tanpa sadar tertidur karena semalaman tidak bisa tertidur memikirkan masalahnya dengan memegang buku yang sedang di bacanya. Seseorang membangunkannya, “Maaf... bisa kah saya meminjam buku ini?” Kaori terbangun dari tidurnya, dia kaget dengan apa yang di lihatnya sosok seorang pria yang sangat mirip dengan... “CHANG MIN !!!” teriak Kaori dalam hatinya. Dia tidak bisa berkata-kata, hanya menatap wajah CHANG MIN yang dia kagumi selama ini. “Maaf, bisakah saya meminjam buku yang kamu pegang?” tanya pria itu. Kaori menggerakkan tangannya untuk menyerahkan buku yang dipegangnya kemudian tersadar dan menarik kembali tangnanya, “Eh... sebenarnya aku masih membaca buku ini.” Pria itu tersenyum dan berkata, “Saya sudah bertanya pada penjaganya dan sepertinya buku yang saya cari hanya tersisa satu yaitu yang sedang kamu pegang... Tapi aku bisa meminjamnya saat kau sudah mengembalikannya. Saya permisi dulu...” Kaori mendengarkan semua yang di katakan CHANG MIN dan saat CHANG MIN membalikkan badannya untuk pergi Kaori berkata, “Sebenarnya, bagian yang akan ku baca tinggal empat lembar saja, kalau kau ingin menunggunya aku bisa memberikan padamu hari ini juga...” CHANG MIN kembali melihat Kaori, “Baiklah... Aku akan menunggu mu selesai membacanya.. “
“Akhirnya...” suara Kaori memecahkan keheningan perpustakaan itu. CHANG MIN yang sejak tadi menungguinya dengan mendengarkan musik sampai tertidur, mengangkat kepalanya dan berkata dengan wajahnya yang polos, “Kau sudah selesai membacanya ?”. Kaori menutup buku itu dan menyerahkannya pada CHANG MIN, “Ini... Selamat membaca, senang bertemu dengan mu.. sampai jumpa !” jawab Kaori, dia segera mengucapkan selamat tinggal karena dia merasa senang bisa berhadapan dengan CHANG MIN dan dia menyadari pertemuannya dengan CHANG MIN ini hanya keberuntungan yang tidak mungkin berlanjut. Mereka berdua berpisah saat keluar dari perpustakaan. Malamnya, Kaori menghidupkan ponselnya dan yang pertama muncul adalah pesan dari Naoki :
Kaori... Untuk apa kau menonaktifkan ponsel mu? Apa untuk menghindari ku?
Tanpa berpikir lama Kaori membalas pesan itu:
Naoki,
Maafkan aku... Sepertinya aku tidak bisa menjalani hubungan ini, aku merasa terlalu di
kekang.. Aku harap kamu bisa mengerti..
Sayounara..
Beberapa hari berlalu, Naoki tidak pernah menghubungi Kaori lagi. Perasaan terkekang tidak lagi dirasakan Kaori saat masih bersama Naoki, sepertinya dia memulai lembaran baru hidupnya. Saat Kaori sedang makan pagi tiba-tiba ponselnya berdering ‘Jinagabeorin eorin shijeoren pungseoneul tago naraganeun yeppeun kkumdo kku-eotjji...’ Nomor yang memanggil sepertinya tidak dikenal, apa mungkin itu Naoki ? Kaori merasa ragu untuk mengangkatnya... Tapi akhirnya dia putuskan untuk menjawab panggilan itu, “Moshi.. moshi..” Terdengar suara yang familiar bagi Kaori menjawab,”Apakah ini Kaori ? Yang memberikan buku pada ku di perpustakaan ?” Pikiran Kaori berjalan mencoba mengingat perkataan pria itu. CHANG MIN ! pria yang sedang berbicara dengannya sekarang adalah CHANG MIN, Kaori tidak bisa mempercayai apa yang sedang terjadi “Iya... Ini Kaori, bagaimana kau bisa mendapatkan nomor ponsel ku?” CHANG MIN menjawab Kaori,”Aku menemukan kartu anggota perpustakaan mu di dalam buku yang kau berikan padaku.. Jadi aku memutuskan untuk menelpon mu dan mengembalikannya.. Apa kita bisa bertemu ?” Kaori belum bisa percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya, seorang CHANG MIN mengajaknya untuk bertemu ‘Wuuaahh’ tak pernah di bayangkannya, “Baiklah, aku juga masih membutuhkan kartu itu untuk meminjam buku...” CHANG MIN segera menyambut jawaban Kaori, “Kita bertemu di perpustakaan, besok pada jam yang saat kita bertemu..”
Keesokan harinya, Kaori melihat seorang pria yang duduk di meja dekat jendela. Dia mendekati pria itu, ‘sepertinya dia sudah menunggu ku’ katanya dalam hati. “Maaf.. aku terlambat. Sudah lama ?” CHANG MIN berdiri dan menyambut kedatangan Kaori dengan senyuman, “Ini...” CHANG MIN memberikan kartu itu pada Kaori. “Terima kasih sudah mengembalikannya..” CHANG MIN menjawab, “Sama-sama.. Aku lupa memperkenalkan diri, aku CHANG MIN...” Kaori yang mengetahui sifat pemalu CHANG MIN berusaha memulai pembicaraan, “Apa kau ingin jalan-jalan ? Kita bisa membahas buku yang baru kau baca..” Dengan wajah yang berseri-seri CHANG MIN segera merespon pertanyaan Kaori, “Iya..Iya.. Aku mau, beruntunglah hari ini aku libur.” Mereka berdua keluar dari perpustakaan dan berjalan menuju ke taman yang berada didekat situ. Tanpa terasa hari sudah mulai sore, CHANG MIN masih ingin bercerita banyak dengan Kaori karena itu malamnya dia memberanikan diri untuk kembali menelepon Kaori. Beberapa minggu terlewati dengan begitu cepat, tanpa terasa mereka berdua semakin dekat. Meskipun hanya lewat ponsel, selama beberapa minggu terakhir ini mereka sudah berbagi banyak cerita. Saat kira-kira hampir sebulan, CHANG MIN mengirim pesan pada Kaori:
Aku ingin bertemu dengan mu..
Jam 3 sore di taman kampus..
Kaori membaca pesan pendek itu dengan perasaan yang sangat bahagia.
Sepertinya Kaori tiba sebelum CHANG MIN, karena tidak terlihat seorang pun disekitar tempat itu. Dia duduk di bangku taman, beberapa saat kemudian seorang anak kecil yang sangat lucu dan imut datang mendekatinya dan berkata,”Kakak... Ini untuk mu...” Anak kecil itu memberikan sebungkus kue rasa keju yang disukai Kaori. Saat Kaori membuka bungkusan itu, di dalamnya ada secarik kertas yang bertuliskan:
Lihat ke atas... ^_^
CHANG MIN ternyata berada di tingkat paling atas gedung perpustakaan. Kaori dengan hati yang masih heran dengan maksud semua ini berjalan menuju ke tempat CHANG MIN berada. Saat Kaori membuka pintu, dia sangat terkejut. CHANG MIN yang menggunakan pakaian putih berdiri di tengah dengan memegang bunga lily yang juga berwarna putih dan yang terdengar alunan lagu Paradise Tohoshinki. Air mata menetes di pipi Kaori, melihat apa yang ada di hadapannya saat ini. Angin sore itu berhembus, menghempas wajah Kaori yang terasa dingin karena tetesan air mata bahagia itu. Kaori melangkah mendekati CHANG MIN dengan senyuman, CHANG MIN menyambutnya dan memberikan bunga lily yang di pegangnya. Dengan lembut CHANG MIN memegang tangan Kaori dan mengajaknya berdansa dengan berkata “Can i have this dance ?”, mereka berdua terlihat serasi dengan pakaian putih itu. Selama 4 menit lebih mereka berdua berdansa dengan angin yang berhembus lembut, ketika lagu itu selesai CHANG MIN menatap Kaori dengan bahagia dan mulai menyanyikan ‘I Love You...’ yang di akhiri dengan kata-kata “ Yapari anata suki Kaori -chan...” Kaori menghadapkan wajahnya ke langit dan kembali menatap CHANG MIN dengan senyum, dia berkata : “It's like catching lightning the chances of finding someone like you...
It's one in a million, the chances of feeling the way we do...
And with every step together, we just keep on getting better...
So you can have this dance... Can have this dance with me...”
Gomawo Hyun Jee!!
BalasHapusKaori terharu!!!T_T