





“Kyaaa!! T...TVXQ!!Boneka TVXQ!! Kyaaa!So cute!Hiks!Terharu!!”
Semua mata memandangku dengan tatapan berbeda. Mungkin aku bisa menjadi sumber kericuhan, lelucon atau apalah di Super market itu. Tapi apalah artinya mereka di bandingkan boneka TVXQ yang membuat mata ku bersinar itu?
“Boneka Junsu, boneka Yoochun, boneka Jaejoong, boneka Changmin, boneka Yunho! Kalian jadi milik ku sekarang! Haha! Doushite Kimi Wo Sukki Ni Natte Simattan Darou?” Kata ku seusai membeli ke lima boneka imut itu di akhiri sebuah singleTVXQ yang mewakili perasaan ini! Uwoo... Tak ku sangka boneka seperti ini bisa di jual dan kini menjadi milik PRIBADIku.
Oh tak mungkin! TVXQ akan tinggal serumah dengan ku. Setelah hidup bersama boneka TVXQ sebulan lamanya, boneka-boneka ini menjadi agak lusuh dan kotor. Bagaimana tidak? Selalu ku bawa ke mana-manameski sedikit repot, tapi saat melihat wajah-wajah polos seperti di MV Together, repot in langsung pergi.
“Hwayeeem!! Ngantuk! TVXQ bobo yuk...” kataku setelah mengakhiri aktivitas dengan kelima member TVXQ hari itu. Asyiknya! Ke sekolah denga TVXQ, jalan-jalan, bantu mama masak, nonton TV... hehe! Hari ku jadi semakin berwarna . “Ya Tuhan, kami akan tidur. Lindungilah rumah ini, berkati mam dan kalau boleh, aku ingin ke lima boneka ku jadi manusia seperti gepetto yang mendapatkan pinokio. Amin.” Doa ku dengan bergumul pada Tuhan. Tuhan pasti mengerti permintaan tulus ini walau mungkin tak akan terkabul.
“Selamat pagi dunia... Selamat pagi bo... boneka!! Hwaaa...! Boneka ku mana ?”
Teriak ku sambil menggigit bibir dengan cemas. Aku ingin menangis. Boneka TVXQ milik ku, lenyap seketika. Tapi rasa sedih ku tiba-tiba di kalahkan oleh rasa ingin tahu ku pada keributan di luar pintu rumah ku. “Was...wes...wos...aaa...” samar-samar bunyinya. Ku buka pintu rumah ku.
“Oh no! Tidak! Thanks Jesus!!” Tiba-tiba aku shock dengan kehadiran banyak orang yang tidak jelas yang sedang sibuk berkerja bersama 5 pria tampan yang tinggi-tinggi dengan pakaian lusuh dan agak kotor. Nafas dan nadi ku serasa terhenti. Tapi sadar Sarah! Jangan mati dulu dengan cara yang seperti ini. Sedang ada hal yang indah di depan mata.
“Bo..Boneka ku! Boneka TVXQ ku! Jadi TVXQ sungguhan!” Sangat yakin dengan pakaian lusuh dan kotor itu. Semua mata sekali lagi tertuju pada jeritan yang tiba-tiba keluar itu, termasuk mata TVXQ yang seakan telah jatuh cinta pada ku dengan pandangan pertama. Ups... bukan begitu. Maksud ku pandangan mata yang mungkin heran mendengar teriakan ku yang seperti bom pada perang di Lebanon. Hehe!
“Maaf, jangan menggangu berlangsungnya syuting.” Kata seorang pria tak di kenal dengan wajah yang tidak lebih tampan dari kakek ku saat berusia 89 tahun. Uuh, tutup mulut. Aku tuan tanah di sini bukan budak mu! Nyaris saja aku membalasnya. Mungkin pria itu yang biasanya di sebut dengan kru. Mereka meminjam boneka ku yang telah di berkati Tuhan! Aku di rugikan! Oh, darah ku naik. Tapi aku harus jaga imej...
Apalagi sebuah pandangan yang mengikat mata ku dengan mata seseorang.
Sekarang bongkar rahasia, aku pilih kasih pada satu boneka ku. Yaitu pada boneka yang menatap ku seakan berterima kasih atas perhatian ku itu. Paling manis. Aku merasakan suasana yang cocok untuk lagu tonight. Jantung ku berdegup kencang saat boneka itu tersenyum dari kejauhan dan melambaikan tangan. Itu boneka Changmin. Mengapa aku hanya dapat melihat dari kejauhan?
Argh, tidak tahan lagi! Aku lari dan memeluk boneka Changmin ku.
Para kru mencoba melepaskan, tapi boneka Changmin tak sependapat. Dia tersenyum. Dan melepaskan pelukan ku secara perlahan. Kenapa boneka Changmin ? Kau lupa pada ku? Bingung harus sedih atau bahagia. Tapi dia segera memegang tangan ku. Boneka ku, aku tidak sedih lagi, aku bahagia!
“Halo, aku Changmin. Senang bertemu dengan gadis cantik seperti mu.” katanya. Eh, apa katanya? Aku cantik ? Aku bisa pergi dengan tenang. “Bruk!” Apa itu ? Aku tak tahu. Yang aku tahu aku sekarang di rumah bersama boneka-boneka ku yang sudah bersih. Ibu ku juga ada di samping ku. Apakah tadi hanya mimpi ? Ternyata boneka-boneka ini tidak hilang. Mereka di cuci mama. Mana mungkin mereka jadi TVXQ sungguhan ? Sosok Changmin di mimpi itu terlukis dengan indah di sisa-sisa mimpi ku. Fuh... mimpi yang indah. Bahagianya!
“Tok...tok...tok...” suara pintu rumah sebagai pertanda ada orang. Hehe! Seharusnya tidak ku jelaskan. Saat mama membuka pintu. Oh no! 5 pria di mimpi itu benar-benar main ke rumah ku? “TVXQ ? Xiah, Micky, Hero, Max, Uknow ?” Aku ingin tidur lagi !! ”Sudah baikkan?” tanya Changmin. Apa maksudnya ini? Apa yang tadi itu nyata ? “Dia yang membawa kamu kemari tadi!” kata ibu kepada ku. Owh, really ?
”Syutingnya sudah selesai. Kami pamit pulang. Terima kasih sudah meminjamkan tempat.” Kata seorang kru. “Tetap dukung TVXQ yah!” kata sang leader Yunho. Aku tak mampu menjawab. Belum rela, tapi aku bersyukur bisa memiliki kesempatan seperti ini.
“Cantik, aku sudah senang dengan mu. Kalau ada liburan aku akan sering main ke sini menemani mu. Boleh kah ?” kata Changmin. Antara percaya atau tidak yang pasti, “Bo..boleh sekali!” jawab ku. “Selamat tinggal ibu mertua !” kata Changmin pada Ibu ku. Entah apa maksudnya. Yang pasti ini luar biasa, seperti cerita pinokio bagi ku. Aku gepetto dan TVXQ adalah pinokio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar